Senin, 20 Juni 2011

Lowongan Kerja SMK Otomotif PT. Surya Darma Perkasa

Closing Date: 17-7-11
PT Surya Darma Perkasa
..... DIBUTUHKAN SEGERA .....

Hartono Raya Motor (Group), group usaha nasional di Indonesia, mencari kandidat terbaik untuk beberapa posisi sebagai berikut :

Mechanic (M)
(Jakarta Raya)

Requirements:
  • Laki-laki, usia maks. 30 tahun
  • Pendidikan min. SMK Otomotif
  • Pengalaman min. 3 tahun sebagai Mekanik Otomotif
  • Menguasai perbaikan mesin, lebih disukai menguasai kelistrikan mobil dan AC
  • Mampu mengemudikan mobil dan memiliki SIM A lebih disukai memiliki SIM B.

Kirim segera Surat Lamaran Anda disertai CV dan pas foto (4X6 CM, berwarna) terbaru ke:

Hartono Raya Motor Group
Up. HRD & GA Department
Jl. Daan Mogot KM.1 No.99, Jakarta Barat - 11510
Atau melalui Email : hrmjkt@hartonomotor.com

Tulis kode lamaran di sudut kiri Amplop atau subject email Anda.

Kunjungi website kami:
www.hartonomotor.comwww.hartonorentcar.comwww.grandistanarama.com

Materi Presentasi Pembelajaran Sistem Bahan Bakar Bensin


Berikut ini adalah materi presentasi sebagai bahan media pembelajaran sistem bahan bakar bensin. Filenya berbentuk Power Point Show (.pps) berkapasitas 12,9 MB. 

Materi presentasi ini berisikan cakupan teori dan praktek (prosedur kerja) dari sistem bahan bakar bensin mulai dari fungsi, jenis, komponen dan fungsi komponen, prinsip/cara kerja sampai ke prosedur pemeliharaan dan perbaikan. Materi ini juga tentunya termasuk pada salah satu kompetensi Teknik Kendaraan Ringan yaitu: 

Standar Kompetensi  >  
Memelihara/servis sistem bahan bakar bensin (020.KK6)

Dasar Kompetensi > 
  • Memelihara komponen sistem bahan bakar bensin
  • Memperbaiki komponen sistem bahan bakar bensin
Semoga bisa bermanfaat bagi semua pembaca blog saya. 
Seperti biasa, komentar/kritik/saran sangat saya harapkan supaya blog ini tetap eksis..

Silahkan klik link downlod di bawah ini:
Sistem Bahan Bakar Bensin.pps --- 12,9 MB

Minggu, 19 Juni 2011

Komparasi Knalpot Standar VS Standar Racing di Mesin Skubek Standar

Kalau masih aplikasi engine standar, bisa lirik saluran buang model standar racing. Selain itu, modelnya yang juga tetap menyerupai tampilan knalpot standar bawaan pabrik. Misalnya, produk merek AHRS.

Knalpot yang punya tipe Silent High Power ini juga bisa ditempelkan cover knalpot standar. Jadi tampilannya, bisa menipu siapa yang melihat. Tapi, dari harga jual yang Rp 450 ribu, apa yang bisa diberikan? Seberapa besar peningkatan power bisa didapat?

Pengetesan dilakukan untuk jawab rasa penasaran itu. Motor tes, ambil Honda Scoopy yang punya mesin dan knalpot serupa Honda BeAT. Tes dilakukan di atas mesin dynotest milik workshop Ultraspeed di Jl. H Mencong, Ciledug, Tangerang.

Sebagai tolak ukur, tes pertama pakai exhaust standar. Biar afdal, dilakukan tiga kali runing buat mencari hasil terbaik yang bisa didapat. Terbukti, Scoopy yang berbahan bakar Premiun dan mesin standar itu mencetak angka 7,216 dk/7.321 rpm. Sedang torsi yang diraih, bermain di angka 7,031 Nm/6.950 rpm.

Kelar knalpot standar, kini giliran knalpot standar racing AHRS. Setelan udara di karburator juga diseting ulang. Tidak disangka, kenaikan power yang diberikan tergolong besar untuk saluran buang produksi AHRS ini.

Dari beberapa kali runing, tenaga skubek retro ini bis tembus hingga 8,493 dk/8.870 rpm. Itu artinya, terjadi peningkatan power 1,27 dk. Wah, angka yang cukup fantastis hanya dengan mengganti exhaust. Juga hampir setara dengan melakukan penggantian kem atawa noken as tuh.

 Power naik cukup drastis
Tapi, kenaikan power ini terjadi dengan rpm yang lebih tinggi ketimbang knalpot STD alias standar ya. Butuh putaran 1.549 rpm lebih tinggi untuk bisa mencapai tenaga tambahan itu.

Memang, ketika dipakai pun terasa sekali kalau power baru mau meledak ketika putaran mesin sudah menyentuh lebih dari 7.000 rpm. Tapi, peningkatannya bagai pakai turbo. Artinya, cepat sekali.

Mungkin kondisi ini karena knalpot standar racing itu juga sudah semi free flow. Jadi, power putaran bawah sedikit berkurang. Terlihat dari torsi dihasilkan.

Torsi awal dengan knalpot standar yang bermain di 7,031 Nm/6.950 rpm. Ketika pakai Silent High Power, menjadi 7,031 Nm/7.6.900 rpm. Kalau dilihat dari angka, putaran  lebih tinggi! Tapi, menggila di putaran atas!

Ayo, gas pol!

Tetap Harus Seting Udara

Selama ini, tidak jarang dari sobat yang pasang knalpot racing lalu langsung ngacir. Iya, tanpa melakukan seting setelan udara pada karburator. Padahal, belum tentu itu power maksimal yang bisa diberikan.


 Kurang maksimal tanpa seting ulang
Pengukuran coba dilakukan. Tanpa seting udara, power Scoopy yang seharusnya bisa melonjak ke 8,493 dk malah turun bermain di 8,226 dk. Torsi juga mentok di 6,690 Nm. Jadi, setelah ganti knalpot, jangan lupa  seting udara juga  agar hasil lebih maksimal. Lumayan tuh bedanya!      (motorplus-online.com)
Penulis : Eka | Teks Editor : Nurfil | Fotografer : Eka

Konstruksi dan Ukuran Busa Helm, Vital Redam Benturan


 Busa menyerap benturan
Bicara keselamatan, belakangan pemerintah getol menuding biker sebagai biang kerok naiknya angka kecelakaan. Malah banyak media ikut nyalahin biker dan pabrik motor. Katanya, motor sebagai pembunuh manusia nomor satu. Dan cedera kepala paling banyak.

Pernyataan sembrono itu bisa dibantah. Itu jika peduli keselamatan saat nyemplak kuda besi. Salah satu bagian terpenting, tentu saja melindungi kepala. Selalu pakai helm full-face. Kaki atau tangan boleh lecet atau patah, tapi gak bakal menyebabkan nyawa melayang. Tapi kalo ndase terbentur atau bahkan pecah, minimal sampeyan gegar otak, atau malah modar.

Dari situ, bisa ditarik pelajaran, helm yang memenuhi standar keselamatan adalah yang teraman. “Jika helm sudah tersertifikasi secara benar, tentunya ini akan aman. Sebab, saat jatuh kepala bisa menerima gaya sampai 300 G. Bayangkan,” kata Ir. Arief, penelit di Puspitek yang mensertifikasi SNI.

Menurut Arief, semua helm SNI harus melalui pengetesan itu. “Sebab, menurutnya, dalam beberapa penelitian, berkendara di atas 20 km/jam sudah tidak aman bagi pengendara. “Benturan yang dihasilkan dari kecepatan lebih dari 20 km/jam akan menyebabkan trauma kepala yang bisa berakibat fatal,” kata pria yang berkantor di Serpong, Tangerang, Banten ini

Faktor pertama yang bikin helm pembalap paling aman, pertama cangkang, alias batoknya. Batok harus tahan benturan, liat dan tidak mudah pecah. Setelah itu, perhatikan juga peredam di dalamnya.

Busa pada helm memiliki fungsi sebagai penahan dan peredam benturan. Ketika terjatuh, kerasnya impact didistribusikan dan diserap oleh busa, sehingga kepala tetap merasa terlindungi dan aman. Konstruksi busa dipercaya bisa memaksimalkan dampak negatif pasca benturan. Pabrikan helm menerapakan dua model busa. Pertama one piece dan kedua two pieces

Model pertama diterapkan oleh pabrikan nasional seperti KYT, NHK, Caberg dan lainnya. Sedangkan yang model two pieces diaplikasi oleh KBC. Menurut Henry Tejakusuma, foam sebagai peredam harus melindungi seluruh batok kepala. Lapisan berwarna putih itu harus bisa menyerap benturan dan menguranginya sehingga tidak tersalur ke kepala.

“Untuk helm KYT biasanya foam sampai pada bagian pipi, lalu dilapisi busa. Pemisahan busa biasanya di bagian sisi kiri dan kanan untuk meredam dampak benturan samping,” tambah Henry, bos marketing PT Tara Kusuma Indah ini.

Tapi, lebih dari itu, menurut Henry helm kudu pas di kepala pemakainya. Soal pas atau tidaknya ditentukan busa lapisan dalamnya. Busa di sini lapisan terluar di bagian dalam helm yang membuat pelindung kepala itu pas dipakai. Ia mengikuti kontur kepala tanpa menekan terlalu keras.

Model two pieces dikenalkan oleh KBC dengan maksud membagi absorb atau serapan ketika terjadi benturan. “Jadi, ketika helm terjadi pasa lapisan pertama akan langsung mendistribusikan daya benturan ke seluruh bagian. Sedangkan lapisan kedua berfungsi melindungi,” kata Won Min Choi, R&D Production Executive Director KBC.

Pada model two pieces ini, bagian paling atas bertekstur lembut namun kuat, sedangkan pada bagian busa kedua bertekstur keras dan kuat. “Busa lembut ini berfungsi untuk menyerap itu tadi,” tambah Willianto Husada, Deputy Director PT Central Sole Agency, distributor KBC di Indonesia.

Dalam beberapa pengetesan, pengaruh dari model two pieces ini begitu bermanfaat. “Ketika diberikan tes impact dan penetration, tidak terdapat bagian yang retak dan pecah di busa. Ini salah satunya karena model konstruksi 2 bagian ini,” bilang Willianto.

Secara logika memang masuk akal, pembagian model two pieces ini berfungsi untuk membantu penyebaran gaya tekan pasca benturan.

Selain model dan konstruksi, ada hal lainnya yang penting terkait dengan busa helm. Lapisan busa harus rapat menempel di pipi dan jidat. Tapi tidak boleh terlalu menekan pelipis. “Oh ya, ukuran helm itu pas, jika saat dipakai, busa mengempit pipi dan tanpa oblak meski diputar,” timpal Henry. So, jika ingin aman seperti pembalap, pakai helm dengan spek minimal seperti itu.  (motorplus-online.com)
Penulis : Hend | Editor : Nurfil | Fotografer : Hendra

Kamis, 09 Juni 2011

Laser Siap Menggantikan Peran Busi



LONDON, KOMPAS.com - Keinginan para ahli otomotif menggunakan laser sebagai pengganti busi untuk memicu pembakaran pada mesin bensin (bisa juga bahan bakar gas) semakin mendekati kenyataan. Malah pada awal Mei minggu depan, sebuah tim pada Konferensi tentang Lasers dan Electro-Optics akan melaporkan bahwa mereka telah berhasil merancang laser yang dapat digunakan untuk mesin bensin.

Tak kalah menarik, seperti yang diberitakan BBC, Inggris, sebuah tim dari Jepang  dan Rumania sudah siap berdiskusi memproduksi “busi laser” ini dengan perusahaan produsen busi terkenal Jepang, Denso. Targetnya, segera mengomersialkan komponen tersebut alias diproduksi secara massal.

Hasil yang diperlihatkan tim tersebut dapat menghasilkan dua atau tiga sinar  laser yang langsung ditembakkan ke silinder mesin dengan panjang sinar yang bervariasi. Dilaporkan pula, pembakaran dihasilkan lebih sempurna. Keunggulan lainnya, tidak mengalami keausan fisik seperti busi.

Bukan Baru Busi, sejak ditemukan 150 tahun lalu, sampai sekarang tidak banyak mengalami perkembangan. Karena itulah para ahli berusaha mencari alternatif, yaitu sinar laser. Selama laser hanya digunakan untuk mengelas komponen busi. Dengan menggunajan busi laser, regulasi yang menuntut mesin harus makin irit bahan bakar dan ramah lingkungan, bisa dipenuhi.
Dilaporkan pula, kehebatan laser sebagai pengganti busi konvensional, di dalam satu silinder bisa dihasilkan dua atau tiga tembakan sinar laser. Kemampuan seperti itu jelas tidak bisa diperoleh oleh busi paling hebat pun selama ini.   

Ide mengganti busi dengan laser bukan hal  baru. Sejak beberapa tahun terakhir beberapa lembaga penelitian dan perguruan tinggi gencar memperkenalkannya. Termasuk hasil kerjasama antara Ford Inggris dengan Universitas Liverpool, dua tahun lalu yang merancang laser untuk mesin bensin dengan injeksi langsung.

Kelemahan Busi
Busi hanya membakar campuran udara dan bahan di area sekitar celahnya. Akibatnya,  efisiensi pembakaran kurang maksimal. Di samping itu, logam yang digunakan sebagai elektroda, juga akan terkikis atau habis bersamaan dengan penggunaannya. Nah, dengan laser, kondisi tesebut dapat dicegah.
Sebelumnya para ahli kesulitan memanfaatkan laser untuk menggantikan peran busi. Pasalnya, untuk membangkitkan sinar laser dibutuhkan perangkat berukuran besar. Kerja perangkat pembangkit laser tidak efisien dan kurang  tidak stabil.

“Kendati demikian, laser ini tetap membutuhkan energi pulsa yang tinggi, mirip busi. Memerlukan energi besar untuk memulai pembakaran. Namun kini bisa dibuat dengan ukuran kompak dan kerjanya stabil,” jelas Takunori Taira dari National Institutes of Natural Sciences di Okazaki, Jepang, dikutip berbagai media internasional.

Dijelaskan pula, problem lain, yaitu sinar laser yang sangat kuat bisa merusak kabel optik  ke silinder juga sudah bisa diatasi. Caranya, tim  membuat pembangkit laser seukuran ukuran busi yang dibungkus dalam  keramik bubuk yang dipadatkan.  Hasilnya, “busi laser” tersebut bisa dipasang di kepala silinder, serperti busi sekarang.

Kehebatan lain dari laser, karena menggunakan kabel optik, mampu melepaskan pulsa pada kecepatan seperdelapan triliun detik. Tentu sangat pas buat mesin putaran tinggi atau balap. Laporan lain, prototipe busi laser yang sudah dibuat, berdiameter 9 mm dan panjangnya 11 mm.
Sumber : BBC
Originally posted by: otomotif.kompas.com

Rabu, 08 Juni 2011

Test Ride Bajaj Pulsar 220F, Nyaman Untuk Jalan Jauh

Mencicipi Bajaj Pulsar 220F DTS-i di sirkuit Sentul sudah pernah dilakukan oleh tim redaksi saat peluncuran Bajaj Pulsar 220 awal Maret lalu. Tapi yang namanya sirkuit, semuanya terlalu sempurna. Aspal mulus dan lintasan lebar.

Nah, agar lebih dekat dengan kenyataan sehari-hari, kali ini tim motorplus-online.com sengaja jalan-jalan pakai Pulsar 220 untuk keperluan sehari-hari. Melibas jalanan macet, aspal rusak hingga ngebut di malam hari.

Desain, Fairing Unik

Motor dengan desain mirip Pulsar 180 ini punya pembeda pada bentuk fairing setengah telanjangnya. Headlamp perpaduan proyektor dengan lampu konvensional jadi ciri khasnya. Fairing ini membuat head lamp tidak ikut belok mengikuti arah stang.

Bila sangat teliti, bentuknya yang menarik ini sedikit terganggu dengan beberapa finishing yang kurang rapi. Seperti pada air ram di fairing dan area sekitar komstir. Tapi enggak terlalu mencolok kok, tenang saja!

Fitur dan Teknologi, Memudahkan Pengendara

Teknologi kelistrikan pintar ala Bajaj Pulsar, dirasa sangat memudahkan. Misalnya Self Canceling Indicator, fitur ini memungkinkan sein mati sendiri saat lupa mematikan. Enggak perlu bikin bingung pengendara lain nih!

Atau Auto Filament Switch yang secara otomatis memindahkan arus lampu kala salah satu filament putus. Jadi saat ngebut enggak perlu kaget kalau lampu tiba-tiba mati karena putus. Sedang untuk safety, Bajaj menambahkan indikator side stand atau standar samping di indikator digitalnya.

Seputar mesin, motor ini sudah dilengkapi dengan TPS (throttle position sensor) untuk mengatur timing pengapian sesuai bujaan gas, jadi pembakaran lebih sempurna. Agar mudah nyala dipagi hari, sudah ada autochoke.

Oiya headlamp projectornya mantab bro! Sorotnya sangat efektif membelah kepekatan malam. Tapi sayangnya lampu dekat bawaan motor ini disetting terlalu tinggi. Jadi, dari pada mengganggu pengendara lain sebaiknya setel ulang arah cahaya sebelum berkendara.


Performa, Berkarakter halus!

Bicara performa, PT Bajaj Auto Indonesia (BAI) mengklaim powernya mencapai 21 Dk, saat dirasakan ketika berkendara tenaganya cukup halus. Cocok untuk perjalanan jauh yang cenderung konstan.

Torsinya tidak terlalu menyentak membuatnya enggak bikin cepat lelah saat berkendara. Idealnya pindah gigi di 8000-9000 rpm, agar tetap sambung-menyambung nafasnya. Kalau tetap ngotot lebih dari 10 ribu rpm akan terasa ada limiter.

Giginya 5, tapi sayangnya posisi gigi tertinggi malah jarang dipakai. Untuk perjalanan pendek-pendek di perkotaan lebih sering pakai gigi 4 agar mesin tetap terasa bertenaga. 

Padahal dengan gigi lima topspeed-nya lumayan kencang. Sa`t di coba di sirkuit Sentul, kru redaksi sempat merasakan gigi limanya mampu digeber hingga 136 km/jam. Tapi karena rationya terlalu berat jadi butuh lintasan panjang untuk menggapainya.

Handling, Stabil dan Nyaman

Motor ini memang tidak terlalu lincah malah boleh dibilang bobotnya berat. Tapi urusan stabilitas dan kenyamanan boleh diacungi jempol. Suspensi depannya yang cukup besar dan sok stereo bertabung di belakang mampu meredam guncangan dengan baik. Lubang kecil sih hajar aja!

Karakter nyaman ini tak ada bedanya dengan sang adik, Pulsar 180. Apalagi didukung jok tebal dan posisi stang jepit yang tidak terlalu menunduk. Posisi berkendaranya nyaman membuat pengendaranya tidak cepat lelah.

Sayangnya ban bawaan motor seharga Rp 18,6 jutaan ini lumayan licin saat hujan, apalagi kalau bertemu aspal bertekstur halus. Tapi kalau kering sih enggak ada masalah. 

Konsumsi Bahan Bakar, 1 liter untuk 33,4 kilometer

Dipakai putar-putar Jakarta dengan segala kondisi jalanannya, mulai dari macet hingga ngebut sambil buka tutup gas, satu liter bensin bisa digunakan untuk menempuh jarak 33,4 kilometer. Enggak terlalu boros kan! Hasil ini didapat dengan tester berbobot 72 kilogram. (motorplus-online.com)
Penulis : Popo | Teks Editor : Nurfil | Fotografer : Popo

Minggu, 05 Juni 2011

Sertifikasi Guru dalam Jabatan Tahun 2011

Pelaksanaan Sertifikasi Guru merupakan salah satu wujud implementasi dari Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Tahun 2011 merupakan tahun kelima pelaksanaan sertifikasi guru yang telah dilaksanakan sejak tahun 2007. Mengacu pada pelaksanaan sertifikasi tahun sebelumnya, perbaikan dalam penyelenggaraan sertifikasi guru terus dilakukan agar dapat dipertanggungjawabkan dan memberikan manfaat yang besar terhadap peningkatan proses pembelajaran. 

Pelaksanaan sertifikasi guru untuk tahun 2011 mengalami perubahan yang mendasar antara lain menyangkut mekanisme registrasi dan mekanisme penyelenggaraan sertifikasi; penataan ulang substansi dan rubrik penilaian portofolio; substansi pelatihan, strategi pembelajaran, dan sistem penilaian Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG). Hal ini perlu dipahami dengan baik oleh semua unsur yang terkait, baik di pusat maupun di daerah. Unsur pusat yaitu direktorat yang menangani pendidik, dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP). Unsur daerah yaitu dinas pendidikan provinsi, dinas pendidikan kabupaten/kota, kepala sekolah, guru yang diangkat dalam jabatan pengawas, dan guru, serta unsur lain yang terkait dalam sertifikasi guru dalam jabatan tahun 2011. 

Salah satu bagian penting dalam pelaksanaan sertifikasi guru adalah proses rekrutmen dan penetapan calon pesertanya. Untuk itu diperlukan sebuah pedoman yang dapat menjadi acuan bagi semua unsur tersebut. 

Penyelenggaraan sertifikasi guru dalam jabatan tahun 2011 dibagi dalam 3 (tiga) pola sebagai berikut.

1. Penilaian Portofolio (PF)
Sertifikasi guru pola PF diperuntukkan bagi guru dan guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan yang: (1) memiliki prestasi dan kesiapan diri untuk mengikuti proses sertifikasi melalui pola PF, (2) tidak memenuhi persyaratan persyaratan dalam proses pemberian sertifikat pendidik secara langsung (PSPL). Penilaian portofolio dilakukan melalui penilaian terhadap kumpulan berkas yang mencerminkan kompetensi guru. Komponen penilaian portofolio mencakup: (1) kualifikasi akademik, (2) pendidikan dan pelatihan, (3) pengalaman mengajar, (4) perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, (5) penilaian dari atasan dan pengawas, (6) prestasi akademik, (7) karya pengembangan profesi, (8) keikutsertaan dalam forum ilmiah, (9) pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial, dan (10) penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan.

2. Pemberian Sertifikat Pendidik secara Langsung (PSPL)
Sertifikasi guru pola PSPL diperuntukkan bagi guru dan guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan yang memiliki:
a. kualifikasi akademik magister (S-2) atau doktor (S-3) dari perguruan tinggi terakreditasi dalam bidang kependidikan atau bidang studi yang relevan dengan mata pelajaran atau rumpun mata pelajaran yang diampunya, atau guru kelas dan guru bimbingan dan konseling atau konselor, dengan golongan sekurang-kurangnya IV/b atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/b;

b. golongan serendah-rendahnya IV/c atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/c.

3. Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG)
PLPG diperuntukkan bagi guru dan guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan yang: (1) memilih langsung mengikuti PLPG (2) tidak memenuhi persyaratan PSPL dan memilih PLPG, dan (3) tidak lulus penilaian portofolio, PLPG harus dapat memberikan jaminan terpenuhinya standar kompetensi guru. Beban belajar PLPG sebanyak 90 jam pembelajaran. Model Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan (PAIKEM) disertai workshop Subject Specific Pedagogic (SSP) untuk mengembangkan dan mengemas perangkat pembelajaran. 

Uji kompetensi dalam bentuk Penilaian Portofolio (PF), Pemberian Sertifikat Pendidik secara Langsung (PSPL), dan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) bagi peserta sertifikasi guru dilakukan oleh Rayon LPTK Penyelenggara Sertifikasi Guru yang terdiri dari LPTK Induk dan LPTK Mitra dikoordinasikan oleh Konsorsium Sertifikasi Guru (KSG).

Selengkapnya silahkan klik link download di bawah ini :
BUKU 1 SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2011.pdf -- 919 KB


Sabtu, 04 Juni 2011

Perkirakan Usia Gir Belakang, Bukan Dari Mata!

 
 Gerusan sudah dalam harus diganti
Salah kaprah yang pastinya sudah berlangsung sejak lama di kalangan pengendara soal usia sproket belakang. Coba cek atau tanya pengguna roda dua, bagaimana ciri gir belakang yang kudu diganti?

Jawabannya paling banyak tanda gir belakang yang kudu diganti lihat dari mata. Kalau mata sproket sudah mulai lancip atau tajam, itu tanda wajib buang dan ganti dengan baru. 

Memang enggak salah anggapan mata sproket jadi patokan umur pakai. Gesekan permukaan gir dengan rantai membentuk ujung sproket jadi lancip. Artinya, semakin tajam gir, itu tanda kalau usia gir sudah mendekati penggantian.

“Itu salah kaprah. Indikator yang paling pas ada di bagian lekukan sproket,” bantah Hariyadi, Quality Assurance, PT FSCM Manufacturing Indonesia (FMI), Jakarta, produsen rantai untuk seluruh produsen motor di Indonesia.

Masih kata Hariyadi, ada benarnya juga sproket yang sudah mulai runcing menunjukan umur gir belakang wajib diganti. Tapi, ujung mata sproket bagian yang tidak mengalami beban paling tinggi gesekan dengan rantai.

Beban friksi atau gesek paling berat antara gir dan rantai justru ada di lekukan antara mata gir.  Beban gesekan rantai di lekukan sproket paling berat karena friksi gir dengan rantai lebih lama di bagian lekukan sproket.

“Makanya, lihat sendiri lekukan gir yang sudah dipakai. Pasti ada gesekan. Warna juga terlihat berbeda. Tanda yang paling jelas, sproket mesti diganti jika sudah ada gerusan di bagian lekukan,” ingat Hariyadi yang berkacamata.

Warna dari gesekan rantai dengan gir akan menghitam di bagian lekukkan. Karena gesekan yang terjadi di lekukan, kelir akan berbeda dibanding warna keseluruhan gir. Semakin lama dipakai akan terasa sudah ada gerusan alias lekukan sudah kemakan.   

Artinya, jangan cuma lihat kondisi mata sproket untuk mengecek umur pakai gir itu. Tapi, sebagusnya lebih dahulu lihat lekukan gir. Lekukan gir yang sudah digerus karena gesekan dengan rantai berbeda dengan mata sproket lancip.

"Makanya, banyak kejadian rantai keluar dari gir belakang padahal mata sproket masih belum terlalu tajam. Pas dicek, baru ketahuan kalau lekukan sproket sudah ada gerusan dalam," pesan Hariyadi.  (motorplus-online.com)
Penulis : Niko | Teks Editor : Nurfil | Fotografer : Niko

Test Konsumsi BBM SUV, Siapa Paling Irit?

JAKARTA - Sesuai namanya, SUV (Sport Utility Vehicle), jenis ini lebih ke arah sebagai kendaraan serbaguna. Maksudnya bukan serbaguna pengangkut barang, tapi untuk kebutuhan perkotaan, juga pedesaaan atau kondisi jalan yang kurang bagus.

Karena sebagian besar memilik ground clearance lebih tinggi dari jenis kendaraan lain macam sedan, MPV, city car ataupun city hatchback yang sedang tren saat ini. Makanya SUV disebut juga gabungan antara jip dan MPV.

Seiring perkembangan zaman dan kebutuhan,  SUV berasimilasi dengan jenis baru yang dijuluki crossover. Ketangguhan tetap sama, namun karakter mengemudi dirancang mirip sedan sehingga lebih nyaman dikendarai. Kata lain, crossover merupakan penggabungan MPV dan jip.

Di Indonesia, keduanya tersedia. Baik di kategori medium SUV, high SUV dan premium SUV (sesuai kategorisasi Gaikindo, red). Agak beda dengan MPV, konsumen SUV belakangan ini lebih memilik high SUV ketimbang medium SUV. Itu bicara total lo!

Tapi dari model yang paling laris tetap dikuasai medium SUV yang mana Toyota Rush menjadi volume leader di kelas SUV sampai dengan Maret 2011 lalu. Namun apakah Rush menjadi yang teririt dalam pemakaian bahan bakar?

Ternyata tidak! Sang kuda hitam Chevrolet Captiva SS yang mengandalkan engine baru Ecotec 4 silinder segaris DOHC 16 katup berkapasitas 2.384 cc mampu menjadi SUV paling irit bahan bakar di seluruh kategori SUV, meskipun dengan peminum solar.

Kerena Captiva SS mampu menembus jarak 16,2 km untuk 1 liternya. Sementara itu, Nissan X-Trail yang sama-sama peminum bensin belum bisa dekat dengan SUV Chevrolet tersebut. Karena menenggak 15,3 km per liternya. Suzuki Grand Vitara yang juga mengusung mesin 2.000 cc hanya berbeda 0,2 km per liter lebih pendek dari X-Trail. 

Sedangkan di SUV diesel, Ford New Everest unggul di soal pemakaian solar. Karena dengan mesin Duratorq 2.500 cc sanggup menempuh 15,7 km untuk 1 liternya.

Posisi kedua, diraih Toyota Fortuner yang bermesin 2KD-FTV 2.494 cc dengan 15,3 km per liternya. Fortuner berada di urutan ketiga yang cukup jauh perbedaannya dengan Pajero Sport.  (mobil.otomotifnet.com)
Suv bensin
Posisi Mobil Konsumsi BBM konstan(km/liter)
1.  Chevrolet Captiva SS 1:16,5
2.  Nissan X-Trail 2.0 1:15,3
3.  Suzuki Grand Vitara 2.0 1:15,1
4.  All New Honda CR-V 1:14,5
5.  Daihatsu New Terios 1:12,8
Suv Diesel  
Posisi mobil Konsumsi BBM konstan(km/liter)
1.  Chevrolet Captiva VCDi 1:16
2.  Ford Everest 1:15,7
3. Toyota Fortuner 1:15,3
4. Mitsubishi Pajero Sport 1:13,8

Penulis : Pj | Teks Editor : Bagja | Fotografer : Pj 

Jumat, 03 Juni 2011

Translate Nama Anda Dalam Bahasa Jepang



Setelah sekian lama blogwalking ke blog tetangga akhirnya dapat artikel bagus tentang "Translate Nama Anda Dalam Bahasa Jepang. Penasaran-kan! Langsung aja ke contohnya :


Bila anda seorang Bishounen yang bernama Yono maka Watashi no namae (nama jepang anda) adalah Kiyonobu Yosano.

Tapi bila Yono adalah seorang Bishoujo maka Watashi no namae adalah Ayano Yosano.
Untuk lebih jelasnya silahkan anda berjalan-jalan ke blog INI

Bishoujo = female
Bishounen = male






Rabu, 01 Juni 2011

Tentang Guru

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru harus mempunyai kualifikasi akademik, artinya ijazah jenjang pendidikan akademik yang harus dimiliki oleh Guru sesuai dengan jenis, jenjang, dan satuan pendidikan formal di tempat penugasan. lengkapnya bisa dilihat pada gambar berikut:
Guru wajib mempunyai kompetensi yang merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diaktualisasikan oleh Guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Kompetensi ini antara lain:
1. Kompetensi pedagogik 
Kemampuan Guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik, yaitu:
  • pemahaman wawasan atau landasan kependidikan;
  • pemahaman terhadap peserta didik;
  • pengembangan kurikulum atau silabus;
  • perancangan pembelajaran;
  • pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis;
  • pemanfaatan teknologi pembelajaran;
  • evaluasi hasil belajar; dan
  • pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang      dimilikinya 
 2. Kompetensi kepribadian
    
Beriman dan bertakwa; berakhlak mulia; arif dan bijaksana; demokratis; mantap;  berwibawa;  stabil; dewasa; jujur; sportif; menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat; secara obyektif mengevaluasi kinerja sendiri; dan mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan.


3. Kompetensi sosial 
    
Kemampuan Guru sebagai bagian dari Masyarakat, yaitu:
  • berkomunikasi lisan, tulis, dan/atau isyarat secara santun;
  • menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional;
  • bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesame pendidik, tenaga kependidikan,     pimpinan satuan pendidikan, orang tua atau wali peserta didik;
  • bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar dengan mengindahkan norma serta sistem nilai yang berlaku; dan
  • menerapkan prinsip persaudaraan sejati dan semangat kebersamaan.
4. Kompetensi profesional
   
Kemampuan Guru dalam menguasai pengetahuan bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan budaya yang diampunya, yaitu:
  • Penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan standar isi program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu; dan 
  • Penguasaan konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi, atau seni yang relevan,yang secara konseptual menaungi atau koheren dengan program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu.

Kenyataan di lapangan ternyata memang masih banyak guru yang tidak sejalan dengan peraturan pemerintah ini, termasuk saya sendiri sebagai guru/tenaga pengajar terasa masih jauh dari kata ideal. Tapi memang aturan dibuat seideal mungkin sebagai tujuan terselenggaranya pendidikan yang baik di setiap bagian.

Mudah-mudahan seiring dengan berjalannya waktu, pendidikan di negeri ini bisa lebih maju ke arah yang lebih baik. Khususnya guru sebagai pemeran utama terselenggaranya pendidikan bisa benar-benar sesuai dengan aturan yang ada.

Kemendiknas Ubah Kurikulum Pendidikan

Image: corbis.com

JAKARTA – Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) sedang menyiapkan perubahan kurikulum pendidikan untuk memperkuat jiwa nasionalisme para peserta didik.

Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh mengatakan, saat ini kurikulum pendidikan diserahkan ke sekolah dengan nama Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Namun, setelah dilakukan evaluasi ada beberapa hal yang dinilai tidak tepat, terutama terkait kurikulum penguatan nasionalisme.

“Kita harus perkuat nasionalisme dan tidak mengabaikan aspek kebersamaan secara nasional sehingga metodologi dan materi (empat mata pelajaran) akan ditata kembali,” katanya di Gedung Kemendiknas kemarin.

Mohammad Nuh mengungkapkan, ada empat mata pelajaran kurikulum yang akan ditentukan yakni Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, dan Matematika. Sementara yang lain seperti Bahasa Inggris, Geografi, Sejarah, Seni, dan Budaya tetap menjadi kewenangan sekolah untuk mengembangkannya.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, perubahan ini terkait dinamika yang ada di masyarakat. Jika tidak ada perubahan, dikhawatirkan tidak ada relevansi dalam kurikulum. Mantan Rektor ITS ini menambahkan, kurikulum baru ini akan diterapkan paling lambat pada 2012. Pembuatan kurikulum baru membutuhkan sosialisasi, pelatihan bagi guru, dan metode evaluasi yang harus dibuat agar kurikulumnya sempurna. “Dulu ada namanya CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif), berbasis kompetensi, JTSP, dan nanti mungkin namanya KTSP disempurnakan,” imbuhnya.

Berdasarkan data, sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,setiap sekolah mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi (SI) dan berpedoman pada panduan yang ditetapkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Anggota Komisi X DPR Ferdiansyah mendukung tinjauan ulang kurikulum tersebut. Hal itu juga usulannya kepada pemerintah sejak Bambang Sudibyo menjabat mendiknas. Namun, agar tidak kerja dua kali dan efektif, selagi penyusunan kurikulum Kemendiknas harus merevisi PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan. Dalam PP tersebut pembagian struktur kurikulumnya tidak jelas. Selain itu juga memudahkan ada pembuatan PP untuk kurikulum tersebut. (neneng zubaidah/sindo)(//rfa)

Originally posted by kampus.okezone.com

Total Tayangan Halaman

Blogger Themes