Rabu, 19 Mei 2010

Pengetesan Komponen Pengapian

1.Coil Pengapian

Pengecekan Lilitan Primer
Pemeriksaan resistensi harus dilakukan utnuk mengetes lilitan primeir. Untuk mengetes lilitan primeir, baca ohm meter dengan menggunakan AVO METER, hubungkan pada kedua terminal primeir, dan bacaannya secara akurat dicatat Bacaan tersebut harus cocok dengan spesifikasi pabrik.

Contoh:
Koil 12V – 2,5 sampai 3 Ohm
Koil Ballast – 1,5 sampai 2 Ohm
Koil Hei – 0,8 sampai 1 Ohm.

Bacaan yang benar akan menunjukkan bahwa baik rangkaian dan faktanya tidak ada yang korslet.

  • Coil Lilitan Sekunder
Untuk mengetes lilitan sekunder maka test resistansi harus dilakukan pada lilitan sekunder. Ohmmeter (Diatur pada salah satu rentang yang tinggi) dihubungkan diantara outlet tegangan tinggi dan salah satu dari terminal primer. Pabrik menentukan rentang resistansi dimana nilai sekundernya berada pengaturan umum dari nilai-nilai tersebut berada diantara 9.000 dan 12.000 ohm.

    Bacaan yang benar pada rentang yang telah ditetapkan akan menunjukkan baik rangkaian yang lengkap dengan hubungan yang baik pada lilitan primer, maupun lilitan-lilitan tidak korslet bersamaan.

    • Pengecekan Massa Isolasi
    Untuk mengecek kesalahan pemassaan satu seri test lamp (lampu pengetes) dihubungkan diantara satu dari terminal primer dan wadah logam coil. Lampunya tidak boleh menyala. Bila menyala, coilnya rusak dan harus diganti.

    • Pengujian Output

    Test out put scunder harus juga diterapkan pada coil menghubungkannya pada mesin pengetes yang dapat menghasilkan arus yang terganggu. Dengan menghubungkan outlet tegangan tinggi koil ke celah percikan bunga api yang berubah-ubah, ‘ukuran’ maksimum percikan bunga api (atau enerji yang tersedia) yang dapat diproduksi, dapat diukur. Hal tersebut harus dibandingkan dengan coil yang baru, lebih kurang 13 mm.

    Catatan: Pengujian ini harus dilakukan pada temperatur kerja koil.
    Catatan penting: Alat uji coil pengapian berdaya tinggi.
    Alat uji output coil pengapian tidak boleh digunakan untuk menguji coil pengapian yang berenerji tinggi yang dirancang untuk system pengapian elektronik

    2. Kondensor Pengapian

    Ada tiga pengujian yang harus dilakukan terhadap kondensor.

    • Kebocoran, untuk memastikan arus tidak bocor melalui bahan penyekat dielektrik.
    • Kapasitas, untuk memeriksa keadaan plat untuk memastikan kondensor mempunyai kapasitas untuk menyimpan semua enerji listrik.
    • Resistansi seri, untuk memeriksa sambungan kabel kondensor ke plat.

      Alat ukur condensor otomotif harus digunakan sesuai dengan kondisi aslinya, menyediakan tegangan dan siklus pengisian yang mensimulasikan kerjanya pada engine

        3. Kontak Point

        Kontak point pengapian memerlukan perawatan yang tinggi dan penting dalam system pengapian, jika ada keragu-raguan pada kontak point segeralah ganti

        1. Periksa permukaan kontak point, warna abu-abu menujukkan pemakaian normal, permukaan yang berwarna biru tua terbakar menunjukka salah satu dari:

        • celah terlalu kecil.
        • Kondensor rusak
        • Lilitan koil rusak.

        2. Pemeriksaan lainnya

        • Kekuatan pegas.
        • Kabel listrik dan sambungan.
        • Celah kontak point.
        • Keausan poros cam distriburtor.

        4. Ballast Resistor

        Ballast resistor diperiksa dengan menggunakan ohmmeter, dua kali yaitu saat engine masih dingin dan pada temperatur kerja.

        Gunakan spesifikasi pabrik saat menguji keterpakaian ballast resistor.

        5. Kabel Tegangan Tinggi dan Tutup Distributor

        Resistansi kabel tegangan tinggi dan tutup distributor diperiksa dengan menggunakan ohmmeter.


        Rentang nilai resistansi kabel tegangan tinggi biasanya berkisar antara 10 – 25 K ohm, tergantung panjangnya.

        Kabel yang diidentifikasi mempunyai resitansi tinggi harus dilepas dari distributor. Terminalnya harus dilepas, periksa dan uji kembali jika terdapat permasalahan karat. Tutup distributor harus diperiksa secara visual untuk mengetahui keretakan, terminal yang berkarat atau rusak.

        6. Kapasitor

        Penguji kapasitor harus digunakan untuk menentukan:

        • Kapasitas kapasitor
        • Resistansi atau kebocoran insulator
        • Resistansi seri
        • Hubungan singkat atau ke massa
        • Hubungan singkat internal rangkaian.
        Untuk mengecek kapasitor dengan pengujian:
        • Hubungkan salah satu kabel alat uji ke kabel kapasitor
        • Hubungkan ujung lainnya ke badan kapasitor.
        • Hidupkan alat uji.
        • Putar tombol penguji ke arah ‘ capacity’
        • Perhatikan pembacaan alat ukur dan bandingkan dengan spesififkasi pabrik.
        • Putar tombol penguji ke arah ‘leakage’.
        • Perhatikan pembacaan alat ukur. Penunjukan jarum harus di luar garis merah.
        • Putar tombol penguji ke arah ‘series resistance’.
        • Perhatikan pembacaan alat ukur. Penunjukan jarum harus di dalam garis merah.

        Catatan:

        Hubungan singkat ke massa atau hubungan singkat di dalam rangkaian akan terdeteksi dengan salah satu pengujian ini. Kapasitor dapat diuji dengan menggunakan alat uji osiloskop.

          7. Pembangkit PulsaUntuk mengetest pembangkit pulsa pada distributor pengapian elektronik

          • Gunakan ohmmeter dan aturlah pada rentang terrendah.
          • Masukkan setiap kabel ke kabel tegangan tinggi dari pembangkit pulsa.
          • Periksa pembacaan meter dan bandingkan dengan spesifikasi pabrik

          GambarModul Pengendali Pengapian Elektronik Karena tidak ada cara yang umum dalam pemeriksaan kotak pemicu, disarankan mengikuti petunjuk yang dijelaskan oleh pabrik. Instrumen pengujian yang digunakan adalah:

          Sumber : http://elearning.smkpraskabjambi.sch.id


          0 komentar:

          Posting Komentar

          Total Tayangan Halaman

          Blogger Themes