Sekarang mari kita coba membuat rangkaian yang hanya memperbanyak bahan bakar HANYA pada saat akselerasi saja, sedangkan pada pada saat idle & rpm stabil, durasi bahan bakar tetap seperti semula. Sebagai misal coba kita buat supaya pada saat akselerasi durasi bahan bakar bisa lebih gemuk. Maka kita mempunyai persamaan garisnya seperti di bawah :
Dari grafik di atas bisa dibuat persamaan garis, dimana x1=1.7 Volt dirubah menjadi y1=1.7 Volt. Dan x2=3.4 Volt dirubah menjadi y2=3.6 Volt. Dengan persamaan garis ((y-y1)/(y2-y1) = (x-x1)/(x2-x1)), maka akan kita dapatkan :
(y-1.7)/(3.6-1.7) = (x-1.7)/(3.4-1.7)
hasil akhirnya adalah :
y = 1.12x – 0.2
dengan x adalah MAP input (dalam Volt)
dengan x adalah MAP output (dalam Volt)
persamaan ini kalau kita coba hitung ditiap-tiap titik, maka akan nampak seperti pada tabel di bawah …
Tampak pada tabel di kondisi idle & rpm stabil, pada no. 8 (MAPin = 1.75) dirubah mendekati sama persis menjadi MAPout = 1.76, atau bisa dikatakan saat idle & rpm stabil, input dan output dari rangkaian piggyback menghasilkan tegangan MAP yang sama. Berbeda saat akselerasi/beban….no 10 s/d 15.
Sekarang yang menjadi permasalahannya adalah membuat persamaan ini (y = 1.12x – 0.2) menjadi rangkaian elektronikanya. Langsung saja yuk kita buat rangkaiaanya……
Dari persamaan y = 1.12x – 0.2 , bisa kita bagi menjadi 2 bagian, yaitu y1 = 1.12x , dan y2 = 0.2. ehingga persamaannya menjadi y = y1-y2.
Untuk y1 = 1.12x, bisa dibuat dengan rangkaian non inverting seperti di atas, yaitu :
Dimana (1+R2/R1) = 1.12, maka R2/R1 = 1.12 – 1 = 0.12
R2 = 0.12x R1. dengan R1 = 10 k, maka R2 = 0.12x 10k = 1.2k Ohm.
Dapat disimpulkan bahwa jika menginginkan persamaan Y = 1.12x, maka R2 (variabel) harus di set menjadi 1.2 kOhm.
Sedangkan untuk persamaan y2 = 0.2, bisa dibuat dengan rangkaian pembagi tegangan dengan komponen potensiometer (10k) dan Op-Amp sebagai buffer. Fungsi Op-Amp sebagai buffer disini adalah sebagai penyangga agar tegangan 0.2 Volt yang sudah di set tadi tidak drop ketika dirangkaikan ke rangkaian lain. Tegangan 0.2 V pada rangkaian di bawah diatur dengan mengatur potensiometernya, lebih baik menggunakan multitone.
Sedangkan untuk membuat rangkaian pengurang y = y1 – y2, adalah dengan rangkaian subtractor, sebagai berikut :
Rangkain di atas mempunyai persamaan y = m(y1 – y2), dengan m adalah penguatannya. Supaya didapatkan persamaan y = y1 – y2, maka m = 1. sehingga semua R di atas adalah sama, semisal kita buat R = 10 kOhm. Sehingga rangkaian totalnya adalah