Nah, agar lebih dekat dengan kenyataan sehari-hari, kali ini tim motorplus-online.com sengaja jalan-jalan pakai Pulsar 220 untuk keperluan sehari-hari. Melibas jalanan macet, aspal rusak hingga ngebut di malam hari.
Desain, Fairing Unik
Motor dengan desain mirip Pulsar 180 ini punya pembeda pada bentuk fairing setengah telanjangnya. Headlamp perpaduan proyektor dengan lampu konvensional jadi ciri khasnya. Fairing ini membuat head lamp tidak ikut belok mengikuti arah stang.
Bila sangat teliti, bentuknya yang menarik ini sedikit terganggu dengan beberapa finishing yang kurang rapi. Seperti pada air ram di fairing dan area sekitar komstir. Tapi enggak terlalu mencolok kok, tenang saja!
Fitur dan Teknologi, Memudahkan Pengendara
Teknologi kelistrikan pintar ala Bajaj Pulsar, dirasa sangat memudahkan. Misalnya Self Canceling Indicator, fitur ini memungkinkan sein mati sendiri saat lupa mematikan. Enggak perlu bikin bingung pengendara lain nih!
Atau Auto Filament Switch yang secara otomatis memindahkan arus lampu kala salah satu filament putus. Jadi saat ngebut enggak perlu kaget kalau lampu tiba-tiba mati karena putus. Sedang untuk safety, Bajaj menambahkan indikator side stand atau standar samping di indikator digitalnya.
Seputar mesin, motor ini sudah dilengkapi dengan TPS (throttle position sensor) untuk mengatur timing pengapian sesuai bujaan gas, jadi pembakaran lebih sempurna. Agar mudah nyala dipagi hari, sudah ada autochoke.
Oiya headlamp projectornya mantab bro! Sorotnya sangat efektif membelah kepekatan malam. Tapi sayangnya lampu dekat bawaan motor ini disetting terlalu tinggi. Jadi, dari pada mengganggu pengendara lain sebaiknya setel ulang arah cahaya sebelum berkendara.
Performa, Berkarakter halus!
Bicara performa, PT Bajaj Auto Indonesia (BAI) mengklaim powernya mencapai 21 Dk, saat dirasakan ketika berkendara tenaganya cukup halus. Cocok untuk perjalanan jauh yang cenderung konstan.
Torsinya tidak terlalu menyentak membuatnya enggak bikin cepat lelah saat berkendara. Idealnya pindah gigi di 8000-9000 rpm, agar tetap sambung-menyambung nafasnya. Kalau tetap ngotot lebih dari 10 ribu rpm akan terasa ada limiter.
Giginya 5, tapi sayangnya posisi gigi tertinggi malah jarang dipakai. Untuk perjalanan pendek-pendek di perkotaan lebih sering pakai gigi 4 agar mesin tetap terasa bertenaga.
Padahal dengan gigi lima topspeed-nya lumayan kencang. Sa`t di coba di sirkuit Sentul, kru redaksi sempat merasakan gigi limanya mampu digeber hingga 136 km/jam. Tapi karena rationya terlalu berat jadi butuh lintasan panjang untuk menggapainya.
Motor ini memang tidak terlalu lincah malah boleh dibilang bobotnya berat. Tapi urusan stabilitas dan kenyamanan boleh diacungi jempol. Suspensi depannya yang cukup besar dan sok stereo bertabung di belakang mampu meredam guncangan dengan baik. Lubang kecil sih hajar aja!
Karakter nyaman ini tak ada bedanya dengan sang adik, Pulsar 180. Apalagi didukung jok tebal dan posisi stang jepit yang tidak terlalu menunduk. Posisi berkendaranya nyaman membuat pengendaranya tidak cepat lelah.
Sayangnya ban bawaan motor seharga Rp 18,6 jutaan ini lumayan licin saat hujan, apalagi kalau bertemu aspal bertekstur halus. Tapi kalau kering sih enggak ada masalah.
Konsumsi Bahan Bakar, 1 liter untuk 33,4 kilometer
Dipakai putar-putar Jakarta dengan segala kondisi jalanannya, mulai dari macet hingga ngebut sambil buka tutup gas, satu liter bensin bisa digunakan untuk menempuh jarak 33,4 kilometer. Enggak terlalu boros kan! Hasil ini didapat dengan tester berbobot 72 kilogram. (motorplus-online.com)
Penulis : Popo | Teks Editor : Nurfil | Fotografer : Popo
1 komentar:
i like pulsar :)
Posting Komentar