Sebelumnya Tiga Motor sudah membahas secara singkat tentang sifat gas propan (LPG) untuk konversi kendaraan bbm ke bbg, bagi yang belum tahu silahkan baca di sini. Pada artikel ini kami akan membahas konversi kendaraan bbm ke bbg secara teknis beserta faktor-faktornya.
Kami melakukan proyek eksperimen konversi kendaraan berbahan bakar minyak menjadi menggunakan bahan bakar gas. Motor bebek 100 cc 4 langkah SOHC, berpendingin udara menjadi kelinci percobaan dari tim Tiga Motor. Setelah melakukan perencanaan, proyek pun dimulai dengan beberapa kali melakukan uji coba dan perubahan spesifikasi material. Teknik konversi yang kami lakukan adalah dengan metoda bypass, yaitu aplikasi langsung ke valve saluran bensin menuju karburator dengan mencopot selang bensin dan mengganti dengan selang gas, metode ini kami lakukan guna mengantisipasi apabila ingin melakukan konversi kembali ke bbm, sehingga tidak terlalu banyak bagian yang harus dimodifikasi. Proyek konversi termasuk uji coba memakan waktu lebih singkat dari yang jami perkirakan sebelumnya, dari rencana 14 hari menjadi 7 hari saja.
Material yang diperlukan untuk konversi kendaraan bbm ke bbg pada motor adalah:
- Tabung Gas (3 kg supaya ergonomis)
- Regulator Gas
- Selang khusus gas SNI 1.8 meter (steel reinforced)
- Joint Valve (napel)
- Stop Valve/ Stop kran 1/4"
- Selang vakum/ bensin
- Clamp besar dan kecil
- Cable Ties
- Seal Tape
Kendaraan Uji Coba Konversi BBM ke BBG:
- Honda Fit X 100 cc 4 langkah
- Sistem Pendingin : pendingin Udara
- Diameter x Langkah : 50 mm x 49.5 mm
- Volume Langkah : 97.1 cc
- Perbandingan kompresi : 9.0 : 1
- Daya Maksimum : 8.9 PS/8000 RPM
Metode
Proses instalasi sangat sederhana selayaknya memasang tabung gas pada kompor gas, bedanya pada kendaraan diperlukan selang tambahan (hose extension) karena ukuran selang gas lebih besar dibanding ukuran valve bensin. Untuk socket sambungan bisa menggunakan naple atau yang kami lakukan dengan memakai water valve milik Espass, balut ujung joint valve dengan seal tape untuk meningkatkan kerapatan sambungan selang sehingga tidak bocor, kencangkan setiap sambungan selang dengan clamp sesuai dengan ukuran selang. Pada konversi bbm ke bbg vakum adjuster karburator tidak akan berfungsi, karena berat jenis LPG lebih ringan dibanding udara, sebaiknya sekrup dikencangkan saja karena tidak akan berpengaruh. Saat eksperimen dilakukan kami sempat memanfaatkan fuel membran yang digunakan sebagai katup buka tutup otomatis supaya suplai gas terpenuhi dengan memanfaatkan vakum dari intake manifold, namun membran tidak berfungsi maksimal karena perbedaan tekanan antara bensin dan gas sehingga kami menggantinya dengan stop valve air 1/4 inci. Pada motor dengan sistem fuel injector menggunakan sistem bypass ke saluran injector dengan menambah shut off valve berupa dual solenoid menggunakan sistem pemindahan kontak operasi anatar bbm dan bbg.
Kegunaan regulator pada gas adalah untuk menurunkan tekanan gas sampai 0.2 kg/cm2, namun nilai tekanan tersebut masih terlalu besar untuk diaplikasikan, sehingga mesin sulit dinyalakan pada putaran idle. Idealnya tekanan gas diturunkan beberapa kolom lagi dengan cara memasang regulator kedua, namun kami belum menemukan regulator yang bisa dicangkokkan antar-selang, karena regulator yang beredar di pasaran memiliki satu soket ke mulut tabung dan satunya lagi ke mulut selang. Maka untuk mengakalinya kami memodifikasi filter udara dengan mencopot semua elemen filter dan merakit ulang filter dengan sistem membran, membranik filter diperlukan karena pada saat mesin idle membutuhkan suplai udara yang cukup besar secara volume, sedangkan saat putaran meningkat dibutuhkan tekanan udara yang sesuai guna mendorong gas masuk ke venturi menuju vakum. Filter udara dibuat berbentuk tabung dengan minimal volume dua kali volume langkah mesin, beri lubang di tengah sekitar 3 mm, dan lubang membran di samping sekitar 1 - 2 cm. Untuk mengurangi tekanan gas kami memanfaatkan stop valve 1/4 inci, sehingga suplai gas tidak terlalu besar supaya mesin bisa distarter dengan mudah. Selain itu stop valve berfungsi untuk mencegah kebocoran dan mengkarantina gas dalam selang, pada saat kendaraan tidak digunakan (mati) jangan lupa untuk menutup stop valve dengan memutar lever pada posisi tertutup.
Selanjutnya tes efisiensi bahan bakar dilakukan, hasilnya cukup memuaskan, motor bisa menempuh 180-200 km (kondisi jalanan macet 1 penumpang) untuk 3kg, jika kondisi jalan tidak padat kami asumsikan 3 kg LPG bisa menempuh jarak sekitar 300 km. Selain itu, LPG memiliki nilai oktan di atas 100 (Pertamax oktan 99). Selain penghematan sekitar 50 %, kami juga mendapatkan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dengan menggunanakan propan/ LPG. Untuk mempercantik tampilan, selang diikat menggunakan cable ties ke frame dari karburator menuju jok belakang, lalu pada samping hand grip diberi lubang seukuran selang untuk jalur keluar menuju tabung gas yang diletakkan di belakang.
Pada dasarnya tabung propan/ LPG aman pada temperatur normal (-40 s/d 60 C), ditambah dengan aliran udara bebas yang banyak maka tidak perlu kuatir dengan permasalahan seperti ledakan. Untuk tahap berikutnya tim Tiga Motor akan menyempurnakan sistem konversi bbm ke bbg supaya lebih efektif dan efisien, rencananya kami akan melakukan riset lebih lanjut untuk mengembangkan sensor tekanan semacam turbo booster untuk menambah akselerasi kendaraan sesuai dengan yang diinginkan.
0 komentar:
Posting Komentar