Rabu, 18 Juli 2012

Fungsi Relay



Sudah banyak yang membahas tentang penggunaan relay pada sirkuit kelistrikan mobil atau motor, namun tidak sedikit pula yang masih bingung saat harus menerapkannya sendiri, ujung-ujungnya relay malah tidak berfungsi, atau malah minta bantuan montir untuk memasangnya.

Sedikit akan kami jelaskan tentang fungsi relay pada sirkuit kelistrikan (mobil/ motor). Relay adalah saklar remote listrik yang dikendalikan oleh saklar/ switch, komputer, atau modul kontrol lainnya. Relay memungkinkan penggunaan arus kecil untuk mengontrol arus yang lebih besar guna mengurangi beban kerja batre/ aki pada kendaraan. Contoh penerapannya adalah pada penyalaan sepasang fog lamp (lampu kabut/ tembak) yang masing-masing membutuhkan arus 25 A 100 watt, klakson double, dan lain-lain.



Hal ini dimungkinkan karena relay memiliki kumparan (coil) yg akan bersifat magnetik saat diberi arus, sehingga menghasilkan arus yang lebih besar. Secara sederhana relay memiliki rangkaian mirip coil (lilitan kawat dengan inti besi) untuk pengapian pada busi. Sifat magnetik kumparan mempengaruhi dan memperbesar kontak di sebelahnya yang berfungsi sebagai kontinuitas suplai arus bagi beban (lampu atau klakson). Sehingga relay memiliki lebih dari 2 pin, di mana pin-pin tersebut terkoneksi sebagai kumparan, dan kontinuitas arus listrik.
Relay Off
Saat switch tidak dinyalakan (pin 1 dan 3), relay jadi tidak memiliki energi (arus) tanpa pengaruh arus listrik kontak (pin 2 dan 4) terbuka, sehingga arus tidak mengaliri pin 2 dan 4.

Relay On
Saat switch dinyalakan (pin 1 dan 3), kumparan memiliki energi dan arus yang lebih besar dari arus yang masuk. Pin 2 dan 4 tertutup menghasilkan kontuinitas arus untuk suplai.

Relay 4 Pin
Pada relay 4 pin biasanya memiliki nomor 30, 85, 86, dan 87. Nomor 85 dan 86 (pin 1 dan 3) berfungsi sebagai kumparan magnetik, sedangkan nomor 30 dan 87 (pin 2 dan 4) berfungsi sebagai kontinuitas dan suplai arus bagi beban, lampu, klakson, dan lain-lain.

Relay 5 Pin
Pada relay 5 pin biasanya memiliki nomor 30, 85, 86, 87, dan 87a. Sama halnya seperti relay 4 pin, namun ditambah memiliki rest kontak (87a).

Pemasangan Relay
Patokannya adalah coil (pin 1 dan 3) dan kontak (pin 2 dan 4) masing-masing harus diberi sumber tegangan. Pin 1 (85) dan 2 (87) bisa digabung menuju kutub positif aki atau menggunakan switch yg satu kabelnya terhubung pada kutub positif aki, dan kabel satunya pada kedua pin tersebut. Atau dengan metode masing-masing pin disambungkan ke kutub positif aki, dan hanya memasang switch pada arus yang masuk ke coil seperti gambar di bawah. Pin 2 dihubungkan ke sumber yang akan dialiri arus (lampu atau klakson), kabel lainnya dari lampu atau klakson sebagai ground (disambungkan pada metal body kendaraan), dan kabel dari pin 3 (86) dihubungkan ke kutub negatif aki. Metode pemasangan bisa disesuaikan dengan keinginan, seperti penambahan sekering (fuse) kabel yang menuju pin 2 (87) untuk membatasi arus yang masuk ke beban, selama kita mengerti fungsi dan cara kerja relay.

0 komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

Blogger Themes